Eight Below

Eight Below

The Real World Adventurer..

"In this life, only the fool who always start the questions of life, moreover start their life mission and purpose of money. And once beginner ask where they get money, then they will be shackled by the constraints/obstacles. And almost certainly the answer is simply no money, can not and will not be" (Rhenald Kasali - Professor of University of Indonesia)

Thursday, September 15, 2011

Ketika Aku Berada di antara Para Penderita Kanker..

Berawal dari ketertarikanku terhadap dunia kedokteran.. dahulu aku memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter, dan diperjelas dengan banyaknya kasus terjangkitnya penyakit kanker pada keluarga besar dan kenalan-kenalanku, hingga dogiku pun juga menjadi korban keganasan penyakit ini.. demikianlah aku memimpikan untuk bisa menjadi seorang dokter internist (ahli penyakit dalam), spesialis kanker.. Namun, cita-cita itu tak terwujud.. bukan karena tak mampu, tapi juga karena pilihan hidup.. mungkin memang sudah takdirku..

Tahun demi tahun berlalu, namun ketertarikanku terhadap dunia kedokteran tak juga kunjung padam.. tertarik dengan dunia kedokteran, bukan berarti harus menjadi seorang dokter.. tak menjadi seorang dokter, bukan berarti aku tak bisa berkarya.. Oleh karena itulah aku menginginkan agar bisa terlibat di kegiatan yang berkaitan dengan upaya memerangi penyakit.. AIDS, TBC, Kanker.. aku mendapatkan akses untuk ikut bergabung dalam organisasi yang memberikan dukungan kepada para penderitanya..

Sabtu, 10 September 2011.. aku diundang untuk menghadiri pertemuan rutin CISC (Cancer Information and Support Center), yang biasa disebut dengan Cancer Club..

Tak seperti yang kubayangkan sebelumnya, kukira pertemuan itu akan dihadiri oleh orang-orang yang terlihat kurus dan lemah, seperti halnya para penderita kanker yang biasanya kuketahui demikian.. Suasana di Kantor CISC itu sangat berbeda.. selain didukung oleh gedungnya yang berupa rumah dengan interior layaknya tempat pesta yang mewah dan memberikan kesan elegan, yang membuatku terkejut adalah penampilan para hadirinnya.. Tampak rapi, cantik dan tampan serta menggunakan pakaian formal yang menurutku itu adalah pakaian untuk ke pesta.. ya, tak hanya sekedar batik biasa, bahkan gaun pun mereka gunakan.. sama sekali tak ada kesan bahwa itu adalah pertemuan untuk para penderita kanker..

Sekitar jam setengah sebelas, acara pun dimulai.. pembawa acaranya cukup cantik, masih keliatan muda dan menggunakan kostum gaun hitam yang elegan..

Acara diawali dengan kata sambutan.. lalu dijelaskan sekilas mengenai CISC.. kemudian perkenalan pendatang baru dan juga salam-salaman untuk keakraban.. lagi-lagi aku terkejut.. ada seorang ibu, usianya sekitar 60an yang duduk di bangku paling ujung di bagian depan, yang ternyata adalah seorang profesor yang menyandang 7 gelar Master dan 2 gelar Doktor.. wuih, sungguh luar biasa.. dia pasti tak pernah berhenti kuliah, begitu pikirku..

Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan dari narasumber inti dari acara, yaitu dokter Santo, seorang dokter ahli bedah.. beliau biasanya memberikan paparan dalam pertemuan yang diadakan setiap hari Kamis Pk. 12.00 di Rumah Sakit Kanker Dharmais..

Judul dari paparannya adalah “Ikhlas”.. beliau bukan menjelaskan apa itu arti kata ikhlas, melainkan menerangkan aspek-aspek yang terkait yang membuat kita manusia bisa menjadi ikhlas.. Ikhlas sangatlah penting, terutama bagi para penderita kanker yang hadir dalam pertemuan itu.. aku rasa, bagi seseorang yang mengalami sakit keras semacam kanker, tentulah tidak mudah untuk berikhlas.. pastilah selalu ada rasa sedih dan frustasi yang setiap kala mereka alami..

Dokter Santo mengawali dengan menjelaskan mengenai otak.. Mind vs Brain.. Ibarat sebuah perangkat komputer, mind adalah softwarenya, sedangkan brain adalah hardwarenya. Mind beroperasi berdasarkan our believe system. Agar kinerja mind lebih positif, salah satu caranya adalah dengan meditasi. Kebahagiaan tak bergantung pada orang lain, tetapi dari diri kita sendiri.. tidak tergantung hal lain, kebahagiaan sejati ada dalam diri kita..

Kemudian penjelasan berlanjut mengenai brain.. Dokter Santo menunjukkan gambar anatomi otak, dimana otak terdiri dari otak kiri dan otak kanan.. setiap daerah otak memiliki fungsi spesifik masing-masing, dan memiliki kurang lebih 1 milliar neuron..





Yang membedakan orang cerdas dan tidak bukan jumlah neuron tetapi banyaknya sambungan antar neuron, yang disebut dengan sinaps. Begitu pula dengan perasaan, semakin tebal sinaps, semakin sering sedih.. Neuron adalah sel syaraf, sedangkan serabut syaraf disebut dengan akson.. semakin banyak akson, semakin cerdas.. dan semakin tebal akson, daya pikirnya semakin kuat.. Jika ingin mengurangi rasa sedih, harus mengurangi jumlah serabut, yaitu dengan meditasi.. lalu pertanyaanku, berapa banyak sinaps dan apson di otakku ini?? Bagaimana konversi dari jumlah sinaps dan akson tersebut menjadi angka pasti dari IQku yang 134 dan digolongkan ke dalam kecerdasan Superior?? Hmm.. aku jadi penasaran..






Dokter Santo kemudian memperkenalkan sebuah teknik untuk mengurangi hal-hal negatif, yaitu Tought Field Therapy (TFT).. Teknik ini semacam teknik akupuntur, dilakukan tapping pada titik-titik akupuntur.. Tapping pada bagian tertentu tubuh akan mempengaruhi sirkuit pada bagian tubuh tersebut..  dengan demikian untuk mengurangi hal-hal negatif, dapat dilakukan dengan memikirkan hal-hal negatif tersebut ketika tapping.. Tapping dilakukan di 8 titik tubuh, masing-masing sebanyak 7-10 kali tapping dan dianjurkan dilakukan secara berulang.. boleh bagian tubuh kanan ataupun kiri.. bermula dari di pelipis beurutan hingga bagian ujung bawah tangan..



Namun, dokter Santo menambahkan setelah tapping kedelapan titik itu, dilanjutkan dengan memutar bola mata ke kanan dan kiri, lalu memutar mata 360 derajat ke kanan, kemudian melantunkan lagu (tanpa kata-kata) "Happy Birthday to you"..

Diyakini dan telah dirasakan sendiri oleh dokter Santo, yaitu bahwa semakin sering dan rutin teknik TFT ini dilakukan, maka hal-hal negatif dalam diri kita akan semakin berkurang dan hilang..

Setelah sesi praktek TFT berlangsung, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab singkat.. ada satu pertanyaan mengenai tekanan darah yang tiba-tiba tinggi, dan menurut dokter Santo, hal tersebut adalah karena ansietas tinggi, yaitu cemas..

Kemudian dokter Santo memberi demo teknik meditasi untuk meningkatkan hal positif.. demo ini berupa praktek langsung.. para hadirin diminta untuk memejamkan mata, dengan posisi tubuh relaks, kedua tangan di atas paha dan menempelkan kedua jari yaitu ibu jari dan telunjuk..




Tahapan selanjutnya diarahkan oleh dokter Santo, kira-kira seperti ini:
“Bayangkan papan tulis hitam di depan anda, di sebelah kanannya ada kapur putih. Anda ambil kapur itu lalu buatlah gambar lingkaran seukuran lebar bahu anda di papan tulis itu. Lalu tulis angka 3 di dalam lingkaran tersebut. Bayangkan di kiri anda ada sebuah penghapus. Anda ambil penghapus itu, lalu hapuslah angka 3 di tengah gambar lingkaran tersebut. Kemudian tuliskan kata relaks di sisi kanan. Rasakan relaks di seluruh tubuh dari ujung kepala, terus hingga ujung kaki. Semakin lama semakin relaks..

Kemudian tulis angka 2 di dalam lingkaran tersebut. lalu hapuslah angka 2 tersebut. Kemudian tuliskan kata relaks yang lebih tebal di sisi kanan. Rasakan relaks di seluruh tubuh dari ujung kepala, terus hingga ujung kaki. Semakin lama semakin relaks..

Lalu tulis angka 1 di dalam lingkaran tersebut dan hapuslah angka 1 tersebut. Kemudian tuliskan kata relaks yang paling tebal, setebal mungkin di sisi kanan. Rasakan relaks di seluruh tubuh dari ujung kepala, terus hingga ujung kaki. Semakin lama semakin relaks..

Bayangkan di depan anda ada sebuah ekskalator.. saya hitung 1, 2, 3 dan anda pun turun ke bawah dengan ekskalator.. semakin turun, semakin relaks.. dan sampailah anda pada tempat yang lebih nyaman..

Bayangkan di sebelah kiri anda ada sebuah toples.. Keluarkan semua emosi anda, dan masukkan ke dalam toples tersebut.. lalu tutup toples itu rapat-rapat..

Kembalilah ke posisi berdiri anda semula, bayangkan di depan anda ada sebuah jurang.. jurang yang sangat dalam.. berjalanlah ke tepi jurang itu, lalu buanglah toples itu.. emosi anda semakin jauh dan semakin jauh ke dalam jurang..

Lihatlah di kanan anda ada sebuah pintu.. dalam hitungan 1, 2 dan 3, silahkan anda masuk melalui pintu itu.. sampailah anda ke tempat yang benar-benar nyaman.. lorong putih terang dengan pintu-pintu berderet di temboknya.. pintu-pintu itu adalah pintu umur anda..

Lalui pintu-pintu itu, dan pilihlah usia dimana ada memori bahagia di dalamnya.. rasakan kebahagiaan itu.. rasakan semakin dalam.. tekanlah jari anda semakin kuat.. dan kini anda benar-benar bahagia..”

Teknik meditasi itu ditujukan pada modus frontal, yaitu bagian memori di otak.. dan.. aku jadi teringat dengan Romi Rafael, seorang mentalist yang sering muncul di TV.. teknik ini serupa dengan kata-kata yang biasanya dilucurkan oleh Romi ketika mempengaruhi mental seseorang, “anda berada semakin dalam, semakin dalam dan semakin dalam..”.. semacam itulah.. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab..

Sempat ada yang menanyakan kepada dokter Santo.. para pasien tentunya sudah memahami bahwa para dokter berusaha mengerti apa yang dirasakan oleh sang pasien dan berusaha membuat pasien tenang sebelum operasi.. lalu bagaimana dari sisi dokter sendiri ketika melaksanakan operasi pasien.. dan dokter Santo menjawab bahwa beliau biasa melakukan Hypnotherapy sebelum melaksanakan operasi.. yaitu memvisualisasikan ke dalam pikiran bahwa operasi itu akan berjalan dengan lancar, dan biasanya metode itu sangat ampuh..

Pada sesi tanya jawab itu, hingga akhir acara, aku mendapatkan banyak hal.. bukan hanya pengetahuan umum seputar kanker, tapi juga pelajaran mengenai hidup.. Mereka yang berada di situ sebagian besar adalah penderita kanker (survivor).. satu per satu mereka sharing.. dan kesimpulan yang dapat kuambil, mereka hidup berdampingan dengan hal-hal yang tak menyenangkan dan cukup berat bagiku, seperti operasi, kemoterapi, radiasi, obat-obatan dan pengobatan rutin lainnya.. Namun, hal-hal tersebut bukanlah penghalang bagi mereka untuk tetap semangat.. mereka tetap berkarya seperti layaknya orang yang sehat.. lalu bagaimana denganku, bahkan mungkin aku pun tak memiliki semangat sebesar semangat mereka, dan juga ketabahan hati sebesar yang mereka miliki.. 

Dalam pertemuan itu ternyata juga ada banyak orang penting, salah duanya adalah istri dan putri dari almarhum A.A. Baramuli, seorang politikus, pengusaha dan mantan jaksa. Dua orang tersebut adalah penderita kanker payudara, keduanya, seperti kata sang istri telah menjadi WTS atau Wanita Tanpa Susu.. Namun, yang menarik dari sharingnya adalah bahwa beliau menebarkan semangat kepada para penderita kanker lainnya yang hadir dalam pertemuan itu..

Kata-katanya yang paling kuingat adalah “Jika payudara itu harus pergi, biarkanlah dia pergi. Walaupun dia telah berjasa, memberi minum air susu kepada anak-anak kita, relakanlah. Dan walaupun si payudara itu pergi, kita masih memiliki banyak sekali organ tubuh yang tidak pergi. Dan kita bersyukur, kita masih punya mata, punya telinga, dan punya bagian-bagian tubuh kita yang lainnya.. kita masih kaya..”

Ya, itulah yang dinamakan dengan rasa syukur.. kebanyakan orang kurang mensyukuri apa yang dimilikinya.. bagi orang sehat, yang dikeluhkan adalah “aku kurang cantik”, “aku kurang gagah”, “aku kurang seksi”.. sedangkan bagi penderita kanker, mereka bertanya dalam diri mereka “apakah aku bisa melihat sinar matahari esok hari?”.. Kanker penyakit mematikan, dan juga tak bisa diprediksi.. Kuingat seorang teman papaku yang baik hati, yang membantuku membiayai kuliahku.. beliau yang rajin check-up tapi tiba-tiba divonis menderita kanker stadium 4.. dan tak lama kemudian beliau meninggal dunia.. begitulah kanker, bisa mengganas dalam sekejap..

Acara dilanjutkan dengan makan siang.. mereka semua sangat semangat.. selain semangat makan (dari awal acara sudah sibuk dengan makan snack, tak berhenti hingga makan siang), mereka juga semangat untuk berfoto (mengabadikan saat-saat bersama).. saat itulah mulai kuperhatikan satu per satu orang yang lalu lalang.. ada yang kakinya pincang, ada yang payudaranya rata karena sudah hilang, ada yang kakinya hilang sebelah karena diamputasi, dan sebagainya.. pertanyaanku pada diriku sendiri, apakah aku cukup bersyukur? Tubuhku masih lengkap, semuanya berfungsi dengan baik dan normal walaupun ada yang soak-soak dikit, tapi semuanya yang kumiliki di tubuh ini masih lengkap onderdilnya.. Sebagian besar dari para penderita kanker itu memang sudah berusia lanjut (ibu-bapak dan nenek-kakek), tapi ada beberapa orang yang kulihat masih muda.. sungguh beruntung aku yang masih muda ini masih sehat bugar, walau kadang soak karena penyakit ringan.. paling tidak aku masih lebih beruntung dari mereka..

Bukan hanya rasa syukur, tapi juga semangat mereka untuk menyemangati satu sama lain untuk tetap survive, itulah yang menarik.. awalnya aku sempat berpikir bahwa ini adalah perkumpulan para penderita kanker yang berduit, namun di akhir acara setelah makan siang, dijelaskan bahwa mereka ikut memberi dukungan finansial bagi para penderita kanker yang tidak mampu, sebagai contoh adalah mendirikan 4 rumah singgah yang mendekati rumah sakit tempat pasien berobat.. selain dukungan finansial, juga memberikan dukungan moral, emosional dan sosial.. cukup baik pikirku.. walau aku sempat berpikir, apakah mungkin semua itu benar-benar tulus dari dasar hati mereka? Ataukah hanya karena mereka terkena kanker dan tau bahwa usia mereka mungkin tak panjang lagi, maka mereka berusaha berbuat baik? Ya, itu memang pikiran yang buruk.. tapi bukankah hidup manusia memang seperti itu?

Pesan hidup yang dapat kuambil dari pengalamanku ini adalah kita memang harus selalu mensyukuri apa yang kita miliki.. dan kita juga harus membagi rasa syukur itu kepada orang lain, bukan sejak karena kita ketika itu mengalami malang (seperti terjangkit penyakit kanker) jadi baru sadar atau berusaha mengerti, tetapi kita harus berbagi sejak dikala kita mengalami untung (kaya dan sehat).. Banyak pelajaran yang kudapat hari itu.. semoga aku terus mengingatnya selama aku hidup..

Note: Artikel ini terlah diterbitkan di www.wikimu.com, Sabtu, 17-09-2011 13:19:41 (http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=19325)

1 comment:

  1. Terima kasih Ge yang sudah mensharing informasi ini. What a great article of reflection. I like it. And you have such beautiful way of writing.

    ReplyDelete