Eight Below

Eight Below

The Real World Adventurer..

"In this life, only the fool who always start the questions of life, moreover start their life mission and purpose of money. And once beginner ask where they get money, then they will be shackled by the constraints/obstacles. And almost certainly the answer is simply no money, can not and will not be" (Rhenald Kasali - Professor of University of Indonesia)

Monday, June 11, 2012

In Memoriam † White, 12 Mei’10 – 10 Jun'12..


Dogiku White..


Aku memungut White di perempatan Citra 2.. 12 Mei 2010.. ketika itu motor papaku mau berbelok ke kanan, dan kulihat seekor anjing putih di tepi jalan itu.. anehnya, anjing itu langsung menggoyangkan ekornya kepadaku dan mendekatiku.. seketika, papaku pun langsung menghentikan motornya.. kuperhatikan anjing itu, tampak lusuh, walaupun di lehernya ada kalung..

Awalnya kukira anjing itu adalah milik orang yang lepas dan hilang, hingga aku pun membawanya dan menitipkannya di satpam Citra 2.. Satpam itu mengikat anjing itu di pohon pisang..

Sorenya, kulihat anjing itu masih belum diambil oleh pemiliknya.. dan, karena khawatir, akhirnya aku membawanya ke rumahku untuk sementara hingga ada orang yang mau mengambilnya.. tapi, kakinya cacat.. sulit untuk menemukan orang yang mau memeliharanya.. hatiku juga terasa berat untuk melepaskannya begitu saja..

Walaupun mamaku marah-marah kepadaku, tapi aku tetap berusaha mempertahankan anjing itu.. anjing itu selain cacat, juga bau dan kurus.. walaupun termasuk anjing ras..

Anak-anak les di rumahku senang dengan kehadiran anjing itu, yang ketika itu kuletakkan di beranda karena bau..

Akhirnya, setelah dimandikan, aku menitipkannya di rumah nenekku yang ketika itu masih tinggal di apartemen yang sama denganku.. dan, anjing itu kuberi nama White.. tapi, nenekku memanggilnya Mindy, sama dengan nama anjingnya yang dulu..
 
Setiap hari papaku mengirimkan makanan untuk White 2x sehari dan membawanya turun ke taman untuk buang air..

Kemudian, nenekku mengalami suatu penyakit dan dipindahkan ke rumah Tanteku.. nenekku membutuhkan banyak donor darah dan juga perawatan ekstra dari seorang suster.. 

Akhirnya, White pun kubawa ke rumahku, ke kamarku bersama dengan anjingku Nala..



Nala tidak jahat, sehingga membiarkan White berada di kamar yang sama biarpun Nala terkesan cuek..

Nala dan White terkadang saling mencuri makanan.. Nala mencuri tempe milik White dan White mencuri daging milik Nala.. tapi, mereka tak pernah berkelahi..

Hingga tiba akhirnya saat Nala sakit kanker payudara.. Nala hanya pernah mengeram sekali ketika mempertahankan tempe miliknya.. dan, Nala pun meninggalkanku untuk selama-lamanya pada 20 Januari 2011..

Nala tiada, tapi white tetap tidur di kamarku..

Perlahan-lahan, White mulai mendiami tempat-tempat yang biasanya menjadi daerah kekuasaan Nala.. akhirnya, bukti keberadaan Nala pun hilang..


White, hobinya bersuara aneh.. jika sedang mengomel atau garuk-garuk.. atau ketika dia minta keluar dari kamar..

Kebiasaannya, buang air di atas Koran.. dan kemudian menumpahkan air minum di atasnya.. mungkin, maksudnya adalah untuk menyiramnya..

Setiap malam, White selalu mendorong-dorong tempat minumnya, yang sebenarnya adalah tempat minum Nala.. aku tak tahu mengapa, aku sampai berpikir jangan-jangan ada arwah Nala yang menjaga tempat minum itu..hehe

White takut dengan suara petir atau petasan, sama seperti Neville dan Brino.. tidak seperti Nala yang tak takut dengan apapun..

Setiap kali melihat semut, white biasanya bengong dan kemudian menjilatnya.. seperti tapir..


White, agak oon dan telmi.. tapi dia suka dimanja.. setiap kali aku menyayangnya, dia akan berteriak kegirangan dan meminta disayang lagi..


Selama ini aku kurang memperhatikannya karena dia cukup bau.. walaupun dimandikan, dia tetap bau..

Kata dokter, dulu dia kena virus berbahaya, herannya dia bisa selamat.. aku jadi ingat dengan Nala yang dulu terkena parvo, tapi bisa selamat dan hidup.. tapi mereka berdua sama-sama kalah oleh kanker payudara..

Ketika tonjolan di payudara White semakin membesar dan terasa sakit, aku meninggalkan Jakarta selama 10 hari untuk berlibur dan mengunjungi keluargaku di Surabaya.. ketika aku kembali ke Jakarta, tonjolan itu sudah mengeluarkan darah.. kata papaku sehari sebelumnya sudah mulai berdarah..

Seketika aku teringat Nala, dan rasa sedih menghantuiku.. aku pun berusaha lebih menyayangi White.. aku mengganti perbannya dan menyayangnya..

White, tak suka jorok.. dia akan mengomel ketika Koran yang menjadi alasnya basah karena nanah kankernya.. dan setelah diganti yang baru, biasanya dia akan tenang kembali..

Aku sempat memijatinya hingga akhirnya dia tidur nyenyak walaupun dengan posisi yang aneh.. ternyata, semalaman dia tak tidur karena kesakitan..


Tapi ketika rasa sakitnya makin parah, setiap waktu dia mengerang.. hingga aku tidak bisa tidur.. dan, egoisnya aku, aku malah mengeluarkannya dari kamarku agar tidak mengganggu tidurku..

Aku jadi teringat Nala, ketika itu dia mengeluh berbunyi berisik dan aku malah memarahinya.. ternyata itu malam terakhir hidupnya.. subuh harinya, kutemukan tubuhnya sudah kaku..

Aku hanya menghabiskan waktu seminggu di Jakarta dan kemudian aku harus berangkat ke Jerman, meninggalkan Indonesia..

Aku cukup sedih karena kulihat kondisi White semakin parah.. matanya, seperti menandakan bahwa hidupnya tak lama lagi.. aku sangat khawatir..


Sebelum pergi, kucium kepalanya, kuberi tanda salib dan aku berkata kepadanya berkali-kali untuk jangan mati dulu sebelum aku pulang.. tapi tampaknya, dia sudah tidak kuat lagi..

Hari ini, tepat seminggu setelah aku meninggalkan Indonesia, tanggal 10 Juni 2012.. mamaku menemukan White sudah terbujur kaku di kamarku ketika pulang dari gereja.. sedih sekali rasanya kemarin aku tak sempat melihatnya karena webcam laptop papaku bermasalah..


Terakhir kali aku melihatnya, 2 hari lalu ketika sedang bertelepon video dengan mamaku.. kupanggil namanya, dan dia mendengarnya dan bergerak seperti berusaha untuk bangun tapi tak bisa..

White.. sudah 2 tahun lebih sejak pertama kali aku memungutnya.. tak disangka dia pergi secepat ini..

Ketika tanggal 12 Mei lalu, yang dianggap sebagai hari ulang tahunnya, tidak ada sesuatu pun yang istimewa yang diberikan oleh keluargaku.. mamaku seperti cuek-cuek saja.. dan aku, aku memang ingat tapi tak memberi apapun untuknya.. aku malah sibuk dengan malaikatku yang juga berulang tahun pada hari yang sama..

Aku hingga berpikir.. White telah tiada.. aku menemukan White tepat pada hari ulang tahun malaikatku, tak lama sebelum aku bertemu dan mengenal malaikatku, dan White juga mirip dengan anjing malaikatku yang hilang,.. apa ini juga berarti bahwa harapanku pada malaikatku juga telah berakhir?

Aku sedih.. White, lagi-lagi aku menyesali banyak hal.. kuakui aku kurang menyayanginya semasa hidupnya.. dan baru mulai memperhatikannya ketika dia sakit.. kemudian, ketika dia mati, tidak banyak fotonya yang diambil papaku, hanya 3 foto, tidak seperti ketika Nala dan Neville mati.. lalu, aku tak bisa menjaganya hingga akhir hayatnya, malah aku meninggalkannya ke tempat yang sangat jauh ketika kondisinya sedang parah-parahnya.. hanya 2 minggu sejak tonjolannya berdarah, dan ternyata langsung merenggut nyawanya.. 

White, maafkan aku ya,, semoga kamu tenang di surga bersama Nala dan Neville, juga hewan-hewanku yang lain.. tunggu aku dan semoga kita bisa bersama lagi ketika sudah tiba saatnya aku pergi meninggalkan dunia ini..