Dua hari setelah Natal, Selasa, 27 Desember 2011.. Aku terbangun di subuh hari, namun aku sama sekali tak keluar kamar melainkan sibuk mengetik di kamarku.. jam 8 pagi, tiba-tiba mamaku masuk ke kamarku, memberitahuku bahwa “Neville tiada”.. aku kaget dan langsung keluar kamar mengkuti mamaku ke kamarnya, dan kulihat Neville terbaring tak bergerak.. kugoyang-goyangkan tubuhnya dan kupanggil-panggil namanya, juga tak bergerak.. kurasakan nafas dan detak jantungnya sudah tak ada walaupun tubuhnya masih sangat hangat.. dia sudah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya..
Kesedihanku kehilangan Nala di bulan Januari yang lalu masih belum reda, tak kusangka aku harus kehilangan Neville juga, dan itu terjadi secara tiba-tiba.. aku menyesal paginya aku belum sempat menyapanya yang masih hidup.. di subuh hari, Neville seperti biasanya dibawa oleh papaku turun ke taman untuk berjalan-jalan dan buang air.. kata papaku, dia masih bisa naik tangga walau ketika turunnya digendong.. dan katanya, selama berjalan-jalan, darah kental mengucur dari pantatnya..
Beberapa hari terakhir ini Neville memang mengeluarkan darah, terutama ketika buang air kecil.. dan, dia jadi sering sekali buang air kecil.. kami sekeluarga mengira itu hanya besser karena dia sudah tua.. mengenai darah, kami mengira penyakit lamanya muncul lagi, dan sudah diberi antibiotik.. beberapa hari terakhir ini kondisinya sudah membaik, tapi sehari sebelum dia mati, aku sempat melihat darahnya mulai mengental lagi.. aku masih ingat, di pagi itu aku memberinya makan dan dia seperti biasanya sudah berada di sampingku tanpa dipanggil terlebih dahulu..
Neville, anjingku.. biasa kupanggil dia dengan sebutan "Phil" atau "Philly".. saudaranya Nala dan anaknya Brino.. lahir ketika aku masih duduk di bangku SMP, tepatnya pada tanggal 6 Februari 2000, tahun Millennium, Jubileum Agung, 4 bulan setelah Nala lahir..
Aku masih ingat, ketika itu Brino melahirkan secara hampir bersamaan 2 ekor anak anjing, mamaku yang membantu kelahirannya.. anaknya yang pertama berbulu hitam seperti Brino namun cantik, sayangnya tidak hidup.. anaknya yang kedua juga hitam dan hidup, hanya saja mirip seperti anak tikus.. dan, itulah yang akhirnya kuberi nama Neville Longbottom.. nama itu kuambil dari sebuah tokoh dalam film Harry Potter.. dan ternyata tepat, segala hal pada tubuh anjingku itu panjang seperti “Longbottom”..
Ketika bayi, induknya, Brino tak mau menyusuinya.. ketika itu ada 1 anjing coklat betina jenis kampung liar yang juga kupelihara yang bernama Bleki (kupanggi dengan “Kiki”).. Kiki sangat senang dengan anak anjing, dia pernah menyusui anak induknya sendiri (Mopi) hingga mopi mengeram.. kiki yang berada di rumahku, senang melihat Neville dan dia menyusuinya.. jadilah Neville seperti anaknya Kiki, tumbuh dengan badan yang agak besar dan panjang, walaupun bulunya hitam..
Ketika kecil, Neville sangat lincah dan nakal.. berkali-kali dia mengikuti Brino dan anjing lainnya bermain di taman, dan berkali-kali pula dia tak bisa meloncati selokan namun nekat hingga akhirnya terjebak di dalam selokan.. karena anjing yang kupelihara banyak, dulunya Neville mau diberikan ke orang lain, sayangnya tak ada yang mau mengambilnya karena Neville terlihat jelek..
Saat sudah mulai remaja, Neville semakin lincah.. paling sulit untuk menangkapnya yang sedang bermain di taman.. aku pun berlari mengejarnya hingga mengitari taman yang bulat beberapa kali, namun tetap tak berhasil menangkapnya.. dia sangat lincah sekali.. hanya papaku lah yang bisa menangkapnya.. ketika itu kami masih tinggal di daerah Pluit.. aku ingat ketika di Bekasi pernah mengejarnya yang lari dari kompleks ruko hingga ke jalan raya, dan dia menyelip-nyelip di antara becak-becak yang sedang ada di situ..
Sifat Neville jika diperhatikan tidak mirip dengan induknya, Brino, justru mirip dengan 2 anjing lain yang kuperlihara ketika dia masih kecil.. yang pertama adalah Kiki, yang menyusuinya.. sifat Kiki yang ditirunya adalah sifat galaknya yang suka mengajak anjing lain berkelahi tanpa sebab, juga mengeram karena tak mau didekati atau diganggu.. Neville sering sekali mengajak berkelahi Nala.. dan sebelum Neville lahir, beberapa kali kulihat Kiki sering mengajak berkelahi Nero, anjing jantan berukuran besar..namun, Nero adalah anjing yang baik dan sabar, dia tak mau meladeni Kiki dan membiarkannya hingga tenang sendiri.. Nero juga setia, bukan anjing jantan yang suka asal kawin, dia sangat setia pada Brino.. badannya memang besar dan gagah, tapi dia takut dengan kutu.. dia selalu berlari kencang-kencang, kabur setelah melotot ketika melihat kutu di depan matanya.. Nero juga selalu mengomel ketika makan makanan yang panas, dia akan mengeluarkan suara gumulan dari mulutnya.. Nero pun seperti bapak dari Neville.. Neville menirunya yaitu goyangan pantatnya ketika senang.. anjing normal hanya akan menggoyangkan ekornya, sedangkan Nero juga menggoyangkan pantatnya, dan Neville pun seperti itu..aku tak tau Neville anaknya siapa, tapi perkiraanku dia adalah anaknya Nero..
Neville senang sekali menggerogoti sayur-sayuran.. setiap kali mamaku membersihkan sayuran, dia selalu memintanya, terutama wortel dan kangkung..
Ketika aku duduk di kelas 3 SMP, bulunya rontok setengah badan, bergantian yang setangah bagian depan, dan kemudian setelah yang depan tumbuh, gantilah rontok setengah bagian yang belakang.. saat itu Neville tampak seperti memakai baju..
Saat itu pula, Neville juga pernah mengajak berkelahi Nala, dan kali itu adalah perkelahian yang sangat heboh.. Neville yang menggigit Nala tak mau melepaskannya hingga Nala kesakitan dan memejamkan mata.. dan, aku yang berusaha memisahkan mereka akhirnya menjadi korban.. Nala karena terlalu kesakitan, dia berusaha menggigit apapun yang ada di dekatnya.. Nala menggigit jari telunjuk tangan kananku tanpa melihat, dan baru melepaskannya ketika aku berteriak dan dia sadar bahwa itu jariku, bukan Neville.. kenang-kenangan dari Nala, jari telunjukku yang nyaris putus, dengan darah mengocor kental di seluruh lantai kamar.. akhirnya aku dibawa ke RS Tarakan untuk diobati dan disuntik anti rabies.. nasib jariku, diperban hingga sebulan baru sembuh.. darahnya deras tak berhenti keluar dan menyisakan bekas berupa cacat seumur hidup pada bentuk kuku jariku dan ada goresan yang menyerupai bekas jahitan.. Itulah berkat ulah Neville.. hingga tua pun, Neville sering mengajak berkelahi Nala dan juga semakin tua, semakin sering menyerang Brino.. akhirnya, Nala dan Neville dipisahkan, Nala kubawa ke kamarku..
Neville sangat lincah, suka meloncat-loncat seperti kuda, dan tangannya suka naik ke atas dan menghantam kami yang ada di depannya, juga mencium kami tepat di mulut.. jelek tapi lucu.. bulunya halus dan baunya seperti beras.. kukunya yang paling cantik, setiap hari Neville rajin manicure dan pedicure.. kukunya selalu berukuran sama dan rapi, padahal tak pernah kupotong.. Neville paling tidak suka jika jari-jarinya dipegang, dan dia akan mengeram.. dia hanya takut pada minyak tawon.. tapi ketika berkelahi, dia jadi tak begitu takut..
Neville sangat rakus, seperti Nero.. makannya banyak dan tak pernah kenyang.. setiap ada yang sedang makan, dia selalu minta walaupun baru saja makan.. ketika kecil, dia tak tau aturan, dia sering meloncat dan menjilat bahkan mencuri makanan yang dilihatnya, entah itu yang sedang dipegang ataupun yang tergeletak.. dia beraksi setiap kali kami sekeluarga lengah.. tapi ketika sudah mulai tua, dia lebih sopan santun.. dia hanya duduk mendekat meminta makanan yang kami pegang, walaupun sangat menempel dan mengikuti kemanapun kami pergi..
Di hari tuanya, dia juga jadi lebih manja.. Neville yang biasanya tak mau dipegang, apalagi digendong, menjadi Neville yang senang disayang..
setiap aku pulang dari kerja, dia selalu berputar-putar kemudian meloncat kepadaku, minta digendong.. setelah digendong, kemudian bersalaman dan kucium moncongnya, dia sudah puas dan tenang..
Dialah yang menjadi penjaga pintu rumah.. dia yang menyambut setiap kali kami membuka pintu.. dan dia juga yang menggonggong, memberi tanda ketika ada tamu yang datang..
Tempat tidur kesukaan Neville, dibalik pintu kamar mamaku, terlindung oleh rak plastik.. orang yang tidak mengetahuinya akan mengira pintu kamar itu bergerak-gerak sendiri, padahal di baliknya ada Neville yang sedang tidur.. tempat itu bisa disebut sebagai “kamar”nya Neville..
Di rak plastik di sebelahnya, dia terkadang memaksakan diri untuk tidur disitu, padahal badannya sebenarnya tidak muat..
Dia juga senang tidur di antara kaki mamaku, hingga terlihat seperti mamaku baru melahirkan..dan, dia senang sekali ketika diberi ijin masuk ke kamarku, dia akan meloncat-loncat kegirangan di kasurku hingga menyerupai kuda gila.. setiap keluar dari kamar, dia selalu berjalan sambil menyeret kakinya.. dan, dia juga sering berpose seperti menyembah..
Hobinya ketika muda adalah divisi penangkapan tikus.. dia yang menangkap, dan Brino yang mengeksekusi.. dan, hobi yang tetap ada dari kecil hingga tua adalah menjilati kaki juga menggerogoti kuku jempol kaki mamaku, dia mengikuti kemanapun kaki itu pergi..
Setiap kali mamaku sedang menyapu lantai, dia selalu meloncat-loncat minta digendong.. mungkin, dia senang melihat pemandangan sekelilingnya dari atas..
Dia paling takut ketika diajak naik mobil.. biasanya dia dipangku di bangku depan, namun dia ketakutan hingga gemetaran.. berbeda dengan Brino yang justru mengomel jika mobil berhenti dijalankan.. Brino senang melihat kanan dan kiri jalan..
Neville takut dengan suara petasan ataupun petir, sama seperti Brino, yang membuatnya gelisah dan meminta perlindungan.. dia juga tau ketika orang mau marah, bernada suara semakin tinggi, maka dia pun akan gelisah dan berusaha merayu.. Neville juga tak suka dengan air.. setiap kali hujan, dia tak mau berjalan-jalan di taman.. dia sangat menjaga kebersihan badannya, berbeda dengan Nala yang justru senang bermain becek-becekan..
Saat masih muda dan segar, dia selalu berlomba dengan Brino ketika menuruni dan menaiki tangga, dia selalu mendahului dan tak mau kalah cepat.. jika tampak kalah, maka dia akan segera menyusulnya..
Neville itu fotogenic tapi tidak suka difoto.. kalau mau memotretnya susah sekali, dia selalu bergerak ke sana kemari tak mau diam.. perlu usaha ekstra untuk bisa mendapatkan fotonya.. dia selalu tau ketika aku mengeluarkan kamera, atau bersiap untuk memotretnya, dia pasti tiba-tiba bergerak kabur sambil menggoyang-goyangkan ekornya..
Di usianya yang mulai tua, Neville jadi sering sakit-sakitan.. selain flu atau pilek, juga matanya yang rabun, yang parah adalah ketika kambuh perutnya mengembung.. dan setelah mengembung, beberapa saat dia akan mengeluarkan darah dari pantatnya, kemudian perutnya mengembung lagi.. dia sangat kesakitan dan lemas ketika itu.. kata dokter, itu semacam tumor rahim.. dan penyakit itu, sudah pernah terjadi dua kali..
Di akhir hayatnya, perutnya tak mengembung, tapi dia mengeluarkan darah.. kata papa, bisa jadi itu ginjalnya.. dan tak disangka-sangka, dalam waktu yang singkat, dia pergi meninggalkan kami untuk selamanya..
Sebelumnya, setelah berjalan-jalan pagi, dia sempat gelisah dan mengeluarkan darah di mana-mana hingga papaku mengurungnya di kamar.. dia minta keluar tapi tidak diperbolehkan oleh papaku, hingga dia berteriak keras.. dan ternyata teriakan itu adalah teriakan terakhirnya.. teriakan kesakitan ketika merenggang nyawa.. mamaku menemukannya sudah tak bernyawa.. mungkin saja sebelumnya dia mau berpamitan.. lagi-lagi terulang, kelalaian perhatian menyebabkan kami membuatnya tak sempat berpamitan, sama seperti Nala..
Ketika aku mengangkat tubuhnya yang tak bernyawa itu, lidahnya terjulur keluar.. badannya sungguh lemas, benar-benar terasa sudah tak ada nyawanya.. tapi dia tampak seperti sedang tidur.. beberapa kali aku dan mamaku melihatnya seperti masih bernafas dan menggerakkan matanya, tapi itu hanya bayangan kami.. mungkin ketika itu, arwah Neville masih belum benar-benar lepas dari tubuhnya.. aku memanggil-manggilnya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya, berharap dia bangun dan menyapaku kembali.. tapi ternyata, dia tak kembali dan pergi meninggalkanku untuk selamanya..
Seharian aku menangis.. aku sangat kehilangan.. rasanya sepi sekali..
Neville kami kuburkan di samping kuburan Nala, kepala mereka posisinya berhadap-hadapan..
Semoga saja di dunia sana, Neville dan Nala bisa rukun.. mama dan papaku berpesan pada Neville “jangan berantem lagi ya sama Nala”.. ya, semoga saja arwah Neville dan Nala tenang di surga.. dan semoga saja nanti ketika aku sudah tiada, aku bisa bersama dengan mereka lagi, juga dengan hewan-hewanku yang lain yang sudah lama tiada.. Love you all, my pet.. and I really miss you all.. I hope we can meet again and will be together, happy forever..