Jumat, 15-05-2009 15:58:05
oleh: Gracia Emerentiana
Kanal: Peristiwa
www.wikimu.com
Di bawah ini adalah sekelumit cerita tentang 2 kapal TNI AL, yang dikunjungi pada saat acara Wikimu Wisata Kapal Perang TNI AL, 3 Mei 2009 lalu. Kedua kapal ini adalah KRI Teluk Hading (tipe LST) dan KRI Tanjung Nusanive.
Sejarah Kapal LST
Kedatangan kapal jenis Landing Ship Tank (LST) di Indonesia merupakan awal dari terbentuknya Satfib Koarmatim (Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Timur). Kapal LST pertama masuk ke Indonesia pada September 1958, yang merupakan hibah dari Tiongkok, dan diberi nama KRI Teluk Wadjo. Disusul oleh LST dari USA pada 31 Maret 1960 yang diberi nama KRI Teluk Langsa. Pemerintah menyediakan kapal LST bagi wilayah kepulauan selain untuk membuka jalur pelayaran di pulau-pulau terluar, juga sebagai upaya membuka keterisolasian beberapa provinsi yang mempunyai banyak pulau.
Ada lima daerah yang disediakan kapal LST oleh pemerintah, yaitu Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya Barat, dan Papua. Kapal jenis ini menjadi solusi karena beberapa daerah belum memiliki dermaga, sehingga daerah terisolasi karena tidak dapat dilabuhi oleh kapal. Selain itu, dibutuhkan dana besar untuk membangun dermaga. Dengan demikian disediakan kapal LST, dimana juga membuka jalur pelayaran satu minggu sekali.
Kondisi Kapal LST
Kapal LST tidak memiliki tangga masuk ke kapal seperti layaknya kapal pesiar. Jalan masuk menuju kapal ini berupa landasan miring dengan sekat-sekat di lantainya berfungsi sebagai pengganti tangga. Kapal ini biasanya digunakan untuk mengangkut tank, oleh karena itu jalan masuknya pun disesuaikan dengan jalan tank.
Kapal LST yang saya kunjungi ketika mengikuti wisata kapal peran TNI-Al yang diadakan oleh Wikimu.com (3 Mei 2009) yaitu kapal LST bernomor identitas 538, dan dinamakan dengan KRI Teluk Hading, yang merupakan kapal LST paling baru yang dimiliki oleh TNI-AL, buatan Jerman. Di dalamnya banyak terdapat lorong-lorong yang memisahkan ruangan-ruangan kapal. Di dekat pintu masuk terdapat gambar kapal LST disertai tulisan mengenai sejarahnya.
Fasilitas yang terdapat di kapal LST 538 yaitu ruang meeting ber-AC, ruang cuci baju yang dilengkapi dengan mesin cuci, kamar untuk awak kapal dimana setiap kamarnya terdiri dari 2 ranjang bertingkat (total 4 tempat tidur), ruang mesin, ruang pantau, ruang kontrol, dek, geladak, navigator, ruang untuk penyusunan strategi yang dilengkapi dengan peta, di bagian atas kapal terdapat senjata perang seperti senjata yang terdapat pada tank serta terdapat ruangan-ruangan lain yang tidak sempat ditunjukkan oleh ABK yang memandu kami.
Kapal Tanjung Nusanive
Berbeda dengan kapal LST, kapal Nusanive tidak digunakan untuk berperang, namun digunakan untuk mengangkut orang-orang penting seperti pimpinan TNI-AL dan Presiden. Ketika berlayar, posisi kapal Nusanive berada di tengah, dikelilingi oleh kapal LST, dan di barisan paling depan yaitu kapal selam. Dan yang berbeda lagi dengan LST, yaitu Nusanive berukuran lebih besar dan juga memiliki fasilitas yang jauh lebih bagus dari LST.
Kondisi Kapal Nusanive
Tidak seperti ketika berada di dalam kapal LST yang panas, di dalam kapal Nusanive sebagian besar ruangan-ruangannya dilengkapi dengan AC. Selain itu kapal Nusanive juga lebih mewah dan megah, terutama di bagian dalamnya. Lorong-lorongnya pun terlihat elegan. Kapal Nusanive memiliki sekitar 10 lantai. Lantai 5 dan 6 merupakan kelas 1 dan 2, digunakan untuk para pimpinan kapal ataupun orang-orang penting seperti Presiden.
Pada lantai 6 terdapat ballroom yang cukup mewah, berbentuk U dan di dalamnya terdapat Bar serta sofa-sofa yang nyaman dan empuk. Kamar-kamar VIP serta tempat untuk bermain tenis meja terletak di lantai 5, sedangkan kamar VVIP dan kamar Presiden terletak di lantai 6. Di lantai 6 juga terdapat ruang rapat yang berukuran cukup luas dilengkapi dengan sofa, TV dan perabot-perabot lainnya.
Pintu masuk kapal Nusanive terdapat di lantai 4, dimana untuk mencapai pintu tersebut kita harus terlebih dahulu menaiki tangga yang cukup tinggi. Begitu masuk ke kapal Nusanive, tepat di depan pintu masuk terdapat kantin dan provos. Di kantin kita bisa membeli makanan dan minuman. Yang bertugas menjaga kantin adalah juga anggota TNI-AL.
Di lantai atas kapal terdapat ruang kontrol yang sangat berbeda dengan ruang kontrol yang terdapat pada kapal LST. Ruang kontrol kapal Nusanive jauh lebih luas dan peralatannya juga lebih lengkap, salah satunya yaitu radar yang menggunakan suara di bawah laut sebagai penanda/sensor. Begitu pula dengan ruangan-ruangan lainnya yang terdapat di dalam kapal Nusanive. Kapal Nusanive memiliki sekitar 7 sekoci berukuran cukup besar. Pada lantai 3 kapal ini merupakan kamar-kamar kelas ekonomi, dan lantai paling bawah yaitu ruang mesin.
Berwisata ke kapal perang TNI-AL, selain akan memberikan pengetahuan mengenai TNI-AL, fasilitas yang terdapat di dalam kapal-kapal TNI-AL beserta fungsinya, juga memberikan pengalaman yang berharga dimana kita bisa bertemu dan berkumpul bersama dengan banyak orang yang berasal dari berbagai latar belakang dan usia.
No comments:
Post a Comment