Semalam aku memimpikan Brino...
di mimpi itu aku memeluknya sambil berkata kepadanya “jangan mati dulu ya sampai
aku pulang”.. aku juga bertemu dengan Nala, dan aku memeluknya sambil
menangis.. seketika itu aku langsung terbangun sambil menangis..
Tak disangka,
hari ini hari terakhirku melihat Brino.. ketika skype pertamaku dengan mama,
aku melihat Brino terbangun dan kepalanya sudah tak bisa tegak, bergoyang ke
kanan dan ke kiri, sungguh luluh lantah.. sempat dia berusaha menjilati lukanya dan
kemudian dia tertidur kembali.. kemudian
aku menghentikan skypeku.. namun, beberapa menit kemudian mamaku meneleponku
lagi dan menyampaikan kabar buruk, “Brino sudah ga lama lagi”.. saat itu
napasnya sudah tersendat-sendat dan kata mamaku denyutnya hanya tinggal dua..
seketika kemudian, sudah tak ada napasnya lagi, dan dia pun pergi meninggalkan
dunia ini.. lidahnya terjulur, dan telinganya diterbangkan angin.. matanya
tertutup tak mau membuka lagi.. papaku berusaha mengangkatnya, tapi sekujur
tubuhnya sungguh lemas, benar-benar sudah tak bernyawa.. aku teringat ketika
Neville mati, seperti itu juga, lemas, dan paras wajahnya berubah, seperti
kosong.. tangisku tak tertahan.. aku tak
percaya dia sudah tak ada.. tampaknya seperti tertidur, tapi itu hanya tubuh,
kosong.. dia mati sebelum aku sempat kembali dan memeluknya.. di dalam
tangisku, aku berharap dia hanya koma, dan berharap dia bangun kembali.. namun
setelah 2,5 jam berlalu, mamaku kembali meneleponku.. tubuhnya sudah mulai
dingin dan kaku.. kemudian, skypeku pun drop lagi, dan kucoba untuk menelepon
kembali, ingin ku melihat sekali lagi brino untuk terakhir kalinya, namun sudah
terlambat..
Aku menemukan Brino ketika aku
masih duduk di kelas 5 SD, kira-kira tahun 1997.. Brino, campuran pudel dan terier, saat itu adalah anjing
milik tetangga yang kemudian dibuang, menjadi anjing liar.. saat itu aku senang
bermain dengannya dan mengajaknya ke rumahku.. pertama-tama, dia hanya di
pintu masuk rumahku, kemudian masuk ke rumahku, dan akhirnya dia menjadi
milikku.. bermain denganku, tidur denganku, selalu bersama denganku.. dia tak
pernah protes ketika kugendong-gendong, kupakaikan baju, kuayun-ayun dengan
selendang, dsb.. Brino akrab dengan seekor anjing jantan betubuh besar, Nero..
Nero juga sudah seperti milikku, namun kemudian dia hilang sehari sebelum aku pindah rumah, ketika aku duduk di kelas 2 SMP.. tampaknya dia dicuri orang.. waktu itu sedang masa-masanya banyak kasus pencurian dan pembunuhan anjing.. Brino dan Nero sering bermain berdua, hingga ketika kami pindah rumah, mereka sempat salah menungguku di rumah baru yang masih kosong.. selain Nero, juga ada Blekki, anak dari Mopi.. Brino sangat takut pada Mopi.. belum diserang, dia sudah bersuara ketakutan seperti sudah dihantam oleh Mopi..
Nero juga sudah seperti milikku, namun kemudian dia hilang sehari sebelum aku pindah rumah, ketika aku duduk di kelas 2 SMP.. tampaknya dia dicuri orang.. waktu itu sedang masa-masanya banyak kasus pencurian dan pembunuhan anjing.. Brino dan Nero sering bermain berdua, hingga ketika kami pindah rumah, mereka sempat salah menungguku di rumah baru yang masih kosong.. selain Nero, juga ada Blekki, anak dari Mopi.. Brino sangat takut pada Mopi.. belum diserang, dia sudah bersuara ketakutan seperti sudah dihantam oleh Mopi..
Anak pertama dari Brino terlahir prematur
dan tak bernyawa, sisanya belum berbentuk dan gugur.. bayi prematur itu cakil,
seperti anjing hitam milik orang yang waktu itu kutemukan dan kemudian
menghilang..
Kemudian brino melahirkan lagi
untuk kedua kalinya, pada tahun 1999.. lima bayi, tiga betina dan dua jantan,
namun kedua bayi jantan itu, berbulu kuning, terlahir tak bernyawa.. tiga bayi
lainnya terlahir sehat.. yang berbulu kuning, kuberi nama Nala.. yang berbulu
hitam keriting kuberi nama Perdita.. dan yang berbulu agak coklat lurus
mengkilap (seperti baby Johnson) kuberi nama Pinky.. ketiga bayi itu memiliki
ekor yang melingkar-lingkar seperti babi.. Perdita, jika diikat dengan tali
dogi akan meronta-ronta seperti kuda, tak mau diatur.. Pinky, berapa kali pun
diikat, dia selalu berhasil melarikan diri dan menghilang hingga ke seberang
jalan.. dia juga sudah 7 kali diberikan kepada orang lain dan 7 kali
dikembalikan, kecuali yang ke 8.. Pinky adalah yang ternakal dan suka membuat
ulah.. Nala, yang paling tenang dan manja.. Nala sempat terkena virus parvo,
namun selamat.. oleh karena Nala sering sakit-sakitan, maka dialah yang tak
kuberikan kepada orang lain..
Brino, bukanlah seorang ibu yang
baik.. dia tak mau menyusui dan selalu melarikan diri ketika anaknya buang air
besar atau minta minum susu.. terutama ketika untuk ketiga kalinya dia
melahirkan, dia sama sekali tak perduli pada anaknya, hingga anjing lain (Blekki)
lah yang menyusui.. Blekki sangat senang dengan bayi, hingga dia sempat menyusui
anak ibunya (Mopi), hingga Mopi nyaris menyerangnya.. Blekki pun ketika itu
sempat dua kali melahirkan.. yang pertama, lima ekor, anak-anaknya kuberikan
kepada kenalan-kenalan orang tuaku dan juga sepupuku.. dan kedua kalinya melahirkan,
dia mempunyai hanya seekor anak yang hidup, berbulu putih belang, yang kunamai
Femo.. Femo culun dan agak idiot, tapi selalu buang air kecil pada tempatnya
(di atas Koran).. Femo senang tidur di sebuah rak plastik, namun terkadang dia
diserang oleh anjing lainnya yang ada di rumahku.. Blekki dan Femo menghilang
beberapa bulan setelah aku pindah rumah.. mereka sempat kutitipkan kepada
kenalan (tetangga) namun kemudian hilang, sepertinya juga diculik..
Untuk ketiga kalinya Brino
melahirkan, dua ekor bayi berbulu hitam.. yang satu (yang gemuk) terlahir tak
bernyawa, dan yang satu lagi hidup.. betina, hitam lebam, dan seperti tikus
got, dan kunamai Neville.. tak ada yang mau mengambilnya dan dia sungguh
nakal.. sepertinya, dia anaknya Nero, karena goyangan ekor dan tubuh bagian
belakangnya sangat mirip dengan khas Nero..
Brino, sudah seperti keluargaku..
sejak aku kecil, bermain bersamaku.. ketika aku bersembunyi, dia akan
mencariku..
Dia senang merebut tempat tidurku, di depan kipas angin.. dia
sangat senang dengan angin.. dia senang tidur di tempat-tempat yang sempit, menyempilkan moncongnya, atau di tumpukan buku dan baju..
dan, dia juga sangat senang ketika dibawa berjalan-jalan dengan motor atau mobil, dan setiap saat berhenti, dia pasti mengomel, meminta kami untuk melanjutkan perjalanan.. hingga tua, dia juga masih centil ketika melihat anjing jantan..
dan, dia juga sangat senang ketika dibawa berjalan-jalan dengan motor atau mobil, dan setiap saat berhenti, dia pasti mengomel, meminta kami untuk melanjutkan perjalanan.. hingga tua, dia juga masih centil ketika melihat anjing jantan..
Brino sangat sayang kepada Nala,
selalu menjilati mata Nala dan membiarkan Nala tidur menempel kepadanya.. namun,
dia tak senang dengan Neville.. dia selalu pergi menjauh ketika Neville
mendekat.. tak jarang juga Neville mengajak berkelahi dan menggigitnya..
Bisa dibilang, Brino sudah
seperti ibu suri.. tak mau diatur.. sepertinya dia yang punya rumah, yang berkuasa..
Dia paling tak suka jika ada yang
memegang pantatnya.. ekor buntungnya itu sepertinya adalah harta paling
berharga miliknya.. dia akan melotot ketika ada yang memegangnya..
Makanan kesukaannya, keju,
coklat, daging, bahkan durian.. dia suka segala sesuatu yang mahal.. dia tak
pernah mau makan roti murahan.. dan, kebiasaan ini menurun kepada
anak-anaknya..
Kebiasaan buruknya adalah jika
dia kentut, selalu pura-pura tidak tahu dan tidak bersalah.. dan ketika
dimarahi, kupingnya akan melebar seperti mau terbang.. begitu pula ketika dia
sedang serius mendengarkan sesuatu.. jika bersuara, sering kali diteruskan sambil
menguap, membuatnya terdengar lucu.. kadang kala juga dengan sengaja semakin
dikencangkan suaranya, seperti tak mau kalah..
Selain itu, Brino adalah tipe
anjing pemalas.. tak pernah mau merapikan kuku kakinya, hingga berkali-kali
tersangkut di rak plastik dan terlepas.. Dia juga sangat cuek, seakan-akan tak
peduli pada sekitarnya..
Lima belas tahun sudah aku
bersamanya.. rasanya sangat aneh, dia sudah tak ada.. aku seakan tak bisa
percaya.. dan, ini menambah kesedihanku.. keluarga dan sahabatku hilang satu
lagi.. hidupku ini rasanya semakin hampa saja.. namun aku berharap, ketika
saatnya tiba, aku akan bisa bersama dengan mereka lagi.. atau mungkin juga di
dunia ini, kehidupan kedua bagi mereka, terlahir kembali..
No comments:
Post a Comment