Dogiku White..
Aku memungut White di perempatan
Citra 2.. 12 Mei 2010.. ketika itu motor papaku mau berbelok ke kanan, dan
kulihat seekor anjing putih di tepi jalan itu.. anehnya, anjing itu langsung
menggoyangkan ekornya kepadaku dan mendekatiku.. seketika, papaku pun langsung
menghentikan motornya.. kuperhatikan anjing itu, tampak lusuh, walaupun di
lehernya ada kalung..
Awalnya kukira anjing itu adalah
milik orang yang lepas dan hilang, hingga aku pun membawanya dan menitipkannya
di satpam Citra 2.. Satpam itu mengikat anjing itu di pohon pisang..
Sorenya, kulihat anjing itu masih
belum diambil oleh pemiliknya.. dan, karena khawatir, akhirnya aku membawanya
ke rumahku untuk sementara hingga ada orang yang mau mengambilnya.. tapi,
kakinya cacat.. sulit untuk menemukan orang yang mau memeliharanya.. hatiku
juga terasa berat untuk melepaskannya begitu saja..
Walaupun mamaku marah-marah
kepadaku, tapi aku tetap berusaha mempertahankan anjing itu.. anjing itu selain
cacat, juga bau dan kurus.. walaupun termasuk anjing ras..
Anak-anak les di rumahku senang
dengan kehadiran anjing itu, yang ketika itu kuletakkan di beranda karena bau..
Akhirnya, setelah dimandikan, aku
menitipkannya di rumah nenekku yang ketika itu masih tinggal di apartemen yang
sama denganku.. dan, anjing itu kuberi nama White.. tapi, nenekku memanggilnya
Mindy, sama dengan nama anjingnya yang dulu..
Setiap hari papaku mengirimkan makanan
untuk White 2x sehari dan membawanya turun ke taman untuk buang air..
Kemudian, nenekku mengalami suatu
penyakit dan dipindahkan ke rumah Tanteku.. nenekku membutuhkan banyak donor
darah dan juga perawatan ekstra dari seorang suster..
Akhirnya, White pun kubawa ke
rumahku, ke kamarku bersama dengan anjingku Nala..
Nala tidak jahat, sehingga
membiarkan White berada di kamar yang sama biarpun Nala terkesan cuek..
Nala dan White terkadang saling
mencuri makanan.. Nala mencuri tempe milik White dan White mencuri daging milik
Nala.. tapi, mereka tak pernah berkelahi..
Hingga tiba akhirnya saat Nala
sakit kanker payudara.. Nala hanya pernah mengeram sekali ketika mempertahankan
tempe miliknya.. dan, Nala pun meninggalkanku untuk selama-lamanya pada 20
Januari 2011..
Nala tiada, tapi white tetap
tidur di kamarku..
Perlahan-lahan, White mulai
mendiami tempat-tempat yang biasanya menjadi daerah kekuasaan Nala.. akhirnya,
bukti keberadaan Nala pun hilang..
White, hobinya bersuara aneh..
jika sedang mengomel atau garuk-garuk.. atau ketika dia minta keluar dari
kamar..
Kebiasaannya, buang air di atas Koran..
dan kemudian menumpahkan air minum di atasnya.. mungkin, maksudnya adalah untuk
menyiramnya..
Setiap malam, White selalu
mendorong-dorong tempat minumnya, yang sebenarnya adalah tempat minum Nala..
aku tak tahu mengapa, aku sampai berpikir jangan-jangan ada arwah Nala yang
menjaga tempat minum itu..hehe
White takut dengan suara petir
atau petasan, sama seperti Neville dan Brino.. tidak seperti Nala yang tak
takut dengan apapun..
Setiap kali melihat semut, white
biasanya bengong dan kemudian menjilatnya.. seperti tapir..
White, agak oon dan telmi.. tapi
dia suka dimanja.. setiap kali aku menyayangnya, dia akan berteriak kegirangan
dan meminta disayang lagi..
Selama ini aku kurang
memperhatikannya karena dia cukup bau.. walaupun dimandikan, dia tetap bau..
Kata dokter, dulu dia kena virus
berbahaya, herannya dia bisa selamat.. aku jadi ingat dengan Nala yang dulu
terkena parvo, tapi bisa selamat dan hidup.. tapi mereka berdua sama-sama kalah
oleh kanker payudara..
Ketika tonjolan di payudara White
semakin membesar dan terasa sakit, aku meninggalkan Jakarta selama 10 hari
untuk berlibur dan mengunjungi keluargaku di Surabaya.. ketika aku kembali ke
Jakarta, tonjolan itu sudah mengeluarkan darah.. kata papaku sehari sebelumnya
sudah mulai berdarah..
Seketika aku teringat Nala, dan
rasa sedih menghantuiku.. aku pun berusaha lebih menyayangi White.. aku
mengganti perbannya dan menyayangnya..
White, tak suka jorok.. dia akan
mengomel ketika Koran yang menjadi alasnya basah karena nanah kankernya.. dan
setelah diganti yang baru, biasanya dia akan tenang kembali..
Aku sempat memijatinya hingga akhirnya dia tidur nyenyak walaupun dengan posisi yang aneh.. ternyata, semalaman dia tak tidur karena kesakitan..
Aku sempat memijatinya hingga akhirnya dia tidur nyenyak walaupun dengan posisi yang aneh.. ternyata, semalaman dia tak tidur karena kesakitan..
Tapi ketika rasa
sakitnya makin parah, setiap waktu dia mengerang.. hingga aku tidak bisa
tidur.. dan, egoisnya aku, aku malah mengeluarkannya dari kamarku agar tidak
mengganggu tidurku..
Aku jadi teringat Nala, ketika
itu dia mengeluh berbunyi berisik dan aku malah memarahinya.. ternyata itu
malam terakhir hidupnya.. subuh harinya, kutemukan tubuhnya sudah kaku..
Aku hanya menghabiskan waktu
seminggu di Jakarta dan kemudian aku harus berangkat ke Jerman, meninggalkan
Indonesia..
Aku cukup sedih karena kulihat kondisi
White semakin parah.. matanya, seperti menandakan bahwa hidupnya tak lama
lagi.. aku sangat khawatir..
Sebelum pergi, kucium kepalanya,
kuberi tanda salib dan aku berkata kepadanya berkali-kali untuk jangan mati dulu
sebelum aku pulang.. tapi tampaknya, dia sudah tidak kuat lagi..
Hari ini, tepat seminggu setelah
aku meninggalkan Indonesia, tanggal 10 Juni 2012.. mamaku menemukan White sudah
terbujur kaku di kamarku ketika pulang dari gereja.. sedih sekali rasanya
kemarin aku tak sempat melihatnya karena webcam laptop papaku bermasalah..
Terakhir kali aku melihatnya, 2
hari lalu ketika sedang bertelepon video dengan mamaku.. kupanggil namanya, dan
dia mendengarnya dan bergerak seperti berusaha untuk bangun tapi tak bisa..
White.. sudah 2 tahun lebih sejak
pertama kali aku memungutnya.. tak disangka dia pergi secepat ini..
Ketika tanggal 12 Mei lalu, yang
dianggap sebagai hari ulang tahunnya, tidak ada sesuatu pun yang istimewa yang
diberikan oleh keluargaku.. mamaku seperti cuek-cuek saja.. dan aku, aku memang
ingat tapi tak memberi apapun untuknya.. aku malah sibuk dengan malaikatku yang
juga berulang tahun pada hari yang sama..
Aku hingga berpikir.. White telah
tiada.. aku menemukan White tepat pada hari ulang tahun malaikatku, tak lama
sebelum aku bertemu dan mengenal malaikatku, dan White juga mirip dengan anjing
malaikatku yang hilang,.. apa ini juga berarti bahwa harapanku pada malaikatku
juga telah berakhir?
Aku sedih.. White, lagi-lagi aku
menyesali banyak hal.. kuakui aku kurang menyayanginya semasa hidupnya.. dan
baru mulai memperhatikannya ketika dia sakit.. kemudian, ketika dia mati, tidak
banyak fotonya yang diambil papaku, hanya 3 foto, tidak seperti ketika Nala dan
Neville mati.. lalu, aku tak bisa menjaganya hingga akhir hayatnya, malah aku
meninggalkannya ke tempat yang sangat jauh ketika kondisinya sedang
parah-parahnya.. hanya 2 minggu sejak tonjolannya berdarah, dan ternyata
langsung merenggut nyawanya..
White, maafkan aku ya,, semoga
kamu tenang di surga bersama Nala dan Neville, juga hewan-hewanku yang lain.. tunggu
aku dan semoga kita bisa bersama lagi ketika sudah tiba saatnya aku pergi
meninggalkan dunia ini..